Breaking News
recent

P3OM IAIN LANGSA GELAR DEBAT KANDIDAT CAPRESMA DAN CAWAPRESMA



Penulis: Tsakila Rizky 

Langsa, Zawiyah News- Panitia Pelaksana Pemilihan Organisasi Mahasiswa (P3OM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa melangsungkan kegiatan debat kandidat Calon Presiden Mahasiswa (Capresma) dan Calon Wakil Presiden Mahasiswa (Cawapresma) IAIN Langsa periode 2025/2026.

Kegiatan ini dilangsungkan guna menguji kompetensi dan kredibilitas para kandidat dihadapan para mahasiswa dan kegiatan ini dilakasanakan di gedung auditorium terpadu IAIN Langsa, pada Rabu, 12 Februari 2024.

Kegiatan ini dihadiri oleh para mahasiswa IAIN dan juga disiarkan secara live di akun instagram P3OM IAIN Langsa. Kegiatan yang pada mulanya dijadwalkan dimulai pada pukul 9.00 WIB ini mengalami keterlambatan dan diundur hingga baru dimulai pada pukul 10.34. Hal ini terjadi karena terdapat salah satu pasangan kandidat yang terlambat hadir karena kondisi kesehatan yang kurang memungkinkan.

Terdapat tiga pasangan kandidat yang berpartisipasi dalam kegiatan debat ini, yaitu pasangan kandidat nomor urut 01, Ais Al-Qorni dari Fakultas Syari’ah (FASYA) dan M. Al-Fariq Azhar dari Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), lalu nomor urut 02, Ahmad Subastian Tarigan (FTIK) dan Imam Muttaqin (FASYA), dan nomor urut 03, Afinas Qhadafi (FASYA) dan M. Chalis dari Fakultas Adab dan Dakwah (FUAD).

Terdapat lima segmen dalam acara debat ini, pada segmen pertama para pasangan kandidat saling memaparkan visi dan misinya, dilanjutkan dengan segmen kedua dimana para pasangan kandidat menjawab beberapa pertanyaan seputar mahasiswa dan kehidupan organisasi kampus yang telah disiapkan oleh panitia, lalu saling bertanya antar pasangan kandidat pada segmen ketiga, pada segmen keempat para pasangan kandidat menjawab pertanyaan dari para mahasiswa, dan ditutup dengan kesimpulan dan closing statement dari para pasangan kandidat pada segmen kelima.

Dalam segmen pertanyaan dari panitia, salah satu pertanyaan yang diajukan adalah mengenai sikap yang akan dilakukan oleh para pasangan kandidat apabila terpilih menjadi presma dan wapresma dalam menghadapi situasi dimana mahasiswa mendapat tekanan dari pihak rektorat, dan pada posisi tersebut jabatan mereka dipertaruhkan. 

Para pasangan kandidat menjawab dengan tegas bahwa apabilan mereka terpilih mereka akan membela dan menyuarakan hak-hak mahasiswa, walaupun hal itu bersebrangan dan mendapat tekanan dari pihak rektorat serta mengancam posisi mereka sebagai presma dan wapresma.

Editor: Khalbi nurron Lubis 

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.