Breaking News
recent

Olahan Daun Mengkuang Menjadi Produk Kebanggaan Desa Tualang

Menganyam Di Rumah Produksi Nayu Desa Tualang

Penulis : Yusnaini (Peserta KKNMS Kelompok 15)

Serbajadi, Zawiyah News - Menganyam olahan daun mengkuang menjadi kerajinan tangan yang disebut sumpit, sentong dan tikar di rumah produksi Mia yang berada di Dusun Blah Imam Bali menjadi produk kebanggaan oleh Desa Tualang, Kecamatan Serbajadi, Sabtu (10/08/2024).

20 tahun lamanya Mia bersama kedua temannya Nurlela dan Kaspira memproduksi sumpit, sentong dan tikar dari olahan daun mengkuang berduri. Proses menganyam daun mengkuang itu sendiri harus melalui proses olahan terlebih dahulu, mulai dari pembersihan duri, rebusan, pengeringan, penjemuran, kemudian di luruskan menggunakan kayu dari bambu yang di sebut langus, sehingga jadilah bahan mentah untuk menganyam yang dikenal dengan sebutan nayu oleh para penduduk Desa Tualang yang berciri khas Gayo.

Sumpit layaknya tas kecil untuk mengantongi beras yang di jual Rp. 15.000,- sedangkan sentong layaknya tas besar yang di jual Rp. 25.000,- dan juga ada anyaman tikar panjang yang dijual Rp. 250.000,- proses anyaman biasanya memerlukan waktu 30 menit hingga seharian penuh

Anyaman yang dikenal Nayu oleh Masyarakat Gayo Desa Tualang sering di pasarkan dan diperjual belikan hingga keluar desa, bahkan sampai perharinya mencapai puluhan pesanan. Mia bersama teman produksinya sampai kewalahan menganyam karna pesanan bertumpuk.

"Lumayan kalau mau dikerjakan, sudah terbiasa juga ini aja yang dikerjakan dari pagi sampai malam agak jenuh karna pegel duduk doang." ujar,Nurlela.

Warna untuk membuat Nayu ini diperoleh dari pewarna bubuk yang dikenal dengan sebutan senam, pewarna mudah ditemukan di pasar pekan setiap minggunya di kecamatan Serbajadi. Warna khas yang biasa digunakan yaitu krem layaknya Warna kulit, hijau, ungu dan biru tua.

(Rilis)

Editor : Widy Dwi Putri 

Admin

Admin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.