Mahasiswa KKN-MS kelompok 5 Sedang melihat proses produksi Tepung pisang di Desa Sumber Makmur I. Selasa, (06/08/2024)
Penulis : Anisa Amila (peserta KKNMS Kelompok 5 Kecamatan Tenggulun)
Tenggulun, Zawiyah News - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Melayu Serumpun Kelompok V Kecamatan Tenggulun melakukan kunjungan ke rumah produksi tepung pisang di Desa Sumber Makmur I. Kunjungan ini merupakan bagian dari program kerja KKNMS yang bertujuan untuk memahami proses produksi dan potensi ekonomi dari produk lokal desa. Selasa, (06/08/2024).
Tepung pisang adalah produk yang terbuat dari pisang asli. Produk ini diproduksi di Desa Sumber Makmur I melalui proses pengeringan dan penggilingan pisang hingga menjadi bubuk halus dengan memanfaatkan pisang lokal yang melimpah di Desa tersebut untuk menciptakan produk pangan yang serbaguna.
Kunjungan ini di mulai dari pukul 10.00 WIB, dalam kunjungan ini mahasiswa KKN-MS diajak untuk melihat proses produksi tepung pisang dan ikut serta dalam proses pembuatannya. Mahasiswa KKN-MS bisa melihat secara langsung tahap pembuatan tepung pisang dimulai dari tahap pengupasan pisang, pemarutan hingga proses penggilingan menjadi tepung. Berikut video proses produksi tepung pisang https://youtu.be/_Radr6H4a0g?si=BdJSfuMLwZAu6Lbt
Tak hanya itu, mahasiswa KKN-MS juga diberikan kesempatan untuk mencoba sendiri proses pembuatan tepung pisang sehingga mendapatkan pengalaman langsung dan pemahaman yang lebih baik mengenai produksi tepung pisang. Adapun Jenis pisang yang digunakan dalam proses produksi ini adalah pisang awak. Satu tandan pisang bisa menghasilkan 2kg tepung. Kegiatan produksi biasanya dilakukan per 2 minggu sekali.
Produksi tepung pisang ini dilakukan oleh kelompok cendana yang berada dibawah naungan hutan alam dan lingkungan Aceh (HAKA). Adapun kelompok cendana sengaja dibentuk agar mampu menghasilkan ekonomi hijau dengan memanfaatkan bahan baku yang tersedia disekitar.
Bu Beti selaku ketua kelompok cendana mengungkapkan bahwa pemilihan bahan baku pisang karna di nilai mudah ditemui di sekitaran Desa. Ia juga menambahkan bahwa tepung pisang aman digunakan berkelanjutan karena dibuat tanpa tambahan bahan pengawet.
"Saya selaku ketua Kelompok cendana, kami mengembangkan ekonomi hijau dalam membuat produk dari tepung pisang karena memang bahan bakunya yang paling mudah ditemui di tempat tinggal kami dan tepung pisang ini aman digunakan berkelanjutan karena tidak mengandung pengawet dan pemutih." Ujar bu beti.
Rilis
Editor : Dewi Saprila
Tidak ada komentar:
Posting Komentar