penulis : Siti Nurhaviza (Peserta KKN-MS)
Kuliah Kerja Nyata (KKN) Melayu Serumpun yang dilaksanakan di Seuruway merupakan contoh nyata bagaimana kolaborasi antara mahasiswa dari Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Sumatera dapat memberikan dampak yang signifikan bagi sebuah komunitas. Dalam konteks ini, KKN bukan hanya sekadar kegiatan pengabdian, tetapi merupakan sebuah inisiatif strategis yang memfasilitasi interaksi antara akademisi dan masyarakat lokal. Selama periode KKN, mahasiswa dari berbagai universitas bekerja sama dengan masyarakat Seuruway untuk mengidentifikasi dan mengatasi berbagai masalah lokal, mulai dari pendidikan hingga pengembangan ekonomi. Mereka memulai dengan memahami kebutuhan spesifik komunitas, dan melalui pendekatan ini, berhasil meluncurkan berbagai program yang relevan dan berdampak positif.
Pemuda merupakan generasi yang penuh dengan semangat, generasi penerus dan generasi yang sangat identik dengan perubahan. Pemuda menunjukan dirinya sebagai generasi yang memiliki inisiatif-inisiatif di dalam membangun bangsa. Inisiatif tersebut dapat dilihat dari peran aktif pemuda sebagai kader bangsa yang berjuang dengan gagah berani membela bangsa sampai pada titik darah penghabisan. Hal ini dapat dilihat dari pemuda-pemuda yang telah mencoretkan namanya di dalam sejarah pada masa perjuangan melawan penjajah. Pemuda-pemuda itu adalah Ir. Soekarno, Muh. Hatta, Bung Tomo, Sultan Syahrir dan pemuda-
pemuda lainnya.
Peran pemuda dalam sejarah yang pertama bisa di lihat dari adanya pergerakan Budi Utomo yang berlangsung pada tahun 1908. Setelah itu ada pula peristiwa Sumpah Pemuda yang terjadi pada 1928 di mana menghasilkan ikrar Sumpah Pemuda yang menjadi tonggak sejarah pergerakan pemuda seluruh Indonesia dalam semangat kemerdekaan Indonesia. Ada pula peristiwa proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tahun 1945 yang mana juga menyangkut golongan muda di dalamnya. Terlebih lagi banyak sekali pergerakan pemuda, pelajar, dan juga mahasiswa yang berlangsung pada sekitar tahun 1966, hingga pergerakan mahasiswa yang kemudian berhasil meruntuhkan kekuasaan orde baru pada tahun 1998 yang juga sekaligus mengantarkan bangsa Indonesia pada masa reformasi.
Menurut Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2009 tentang Kepemudaan, Pasal 1 ayat (1) menyatakan bahwa pemuda adalah warga negara indonesia yang memasuki periode penting pertumbuhan dan perkembangan yang berusia 16 (enam belas) sampai 30 (tiga puluh) tahun. Secara bahasa definisi pemuda adalah orang yang masih muda baik seorang laki-laki maupun perempuan yang sudah mencapai tahap dewasa. Pemuda adalah harapan bangsa yang memiliki tanggung jawab yang berat yang harus diemban. Seluruh stakeholder menaruh harapan kepada pemuda.
Pemuda sebagai generasi penerus pembangunan bangsa. Generasi yang memiliki kemampuan yang unggul, cerdas, kritis, berani, optimis dan tangguh untuk bersaing dengan generasi muda bangsa lain. Hal ini akan menjadi sebuah titik awal yang baik dalam melanjutkan pembangunan bangsa indonesia ke depan.
Pemuda memiliki peran penting dalam pemberdayaan masyarakat. Pemuda menjadi harapan dan sudut pandang masyarakat yang tertinggal sehingga diubah mengikuti perkembangan zaman oleh pemuda setiap bangsa yang memiliki cita-cita, dan pemudalah yang menjadi sorotan untuk menjadi penerusan cita-cita tersebut dengan memiliki pemikiran yang idealis dan kecakapan dalam bertindak
Pemuda merupakan kekuatan moral, kontrol sosial, dan agen perubahan sebagai perwujudan fungsi, peran, karakteristik, dan kedudukan strategis dalam pembangunan nasional. Untuk itu, tanggung jawab dan peran strategis pemuda dalam semua dimensi pembangunan perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang peran pemuda sebagai generasi penerus bangsa, apa dan bagaimana seharusnya pemuda berperan sebagai kunci atau penerus bangsa Indonesia.
Peran pemuda dalam pembangunan bangsa sangatlah penting. Hal ini dikarenakan pembangunan suatu bangsa terletak pada generasi penerusnya. Demokrasi, ekonomi, teknologi, dan kemajuan ilmu kedokteran, semuanya nasib ranah-ranah ini ada di tangan pemuda. Termasuk pula kemiskinan, pengangguran, pemanasan global, dan berbagai jenis masalah serta polusi sosial adalah problematika yang harus dihadapi dunia dan PR pemuda saat ini.
Jawaban untuk menyelesaikan semua masalah ini terletak pada generasi berikutnya. Sejarah membuktikan bahwa generasi penerus (pemuda) telah menjadi solusi untuk memecahkan masalah masa depan. Di mana seiring berjalannya waktu, mereka dituntut untuk beradaptasi dengan perubahan sosial, dan akhirnya membawa progres bagi masyarakat, yakni sebagai agent of change.
Pemuda adalah segmen populasi yang paling dinamis dan penting di negara mana pun. Statistik menunjukkan bahwa negara-negara berkembang yang memiliki populasi pemuda yang besar dapat melihat pertumbuhan yang luar biasa di semua sektor negara, asalkan mereka berinvestasi dalam pendidikan, kesehatan, dan melindungi serta menjamin hak-hak mereka. Diyakini, bahwa pikiran pemuda hari ini adalah desain pemimpin, pencipta, pembangun, dan inovator masa depan.
Bagi kaum muda untuk menjadi pemimpin, penemu dan inovator yang baik, penting bagi mereka untuk didukung dan diberikan perhatian kesehatan, pelatihan, dan pendidikan yang baik untuk mengubah masa depan. Akan ada dorongan dalam perekonomian negara ketika kaum muda bekerja dan berpenghasilan
daripada bergantung pada siapa pun.
Bangsa kita telah menghadapi banyak masalah dan pemuda memiliki kekuatan untuk menyelesaikannya. Yang dibutuhkan kaum muda saat ini adalah kesempatan untuk membuktikan diri. Melalui banyak protes terhadap korupsi, pemerkosaan terhadap perempuan, dan permasalahan yang lain, kita telah menyaksikan bahwa pemuda memiliki kekuatan untuk menyatukan individu-individu dari berbagai suku bangsa.
Dalam sejarahnya dulu, pemuda Indonesia memegang peran penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui organisasi pergerakan, ide dan gagasan mereka. Kalau Dream Warriors masih ingat sejarah kolonialisme Belanda di Indonesia, lahirnya gerakan pemuda Indonesia berawal dari kebijakan politik etis yang menyadarkan orang-orang pribumi terhadap nasionalisme. Momen ini yang menjadi titik awal semangat para pemuda untuk bersatu memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Editor : Tsaqila Rizki
Kemerdekaan sudah kita rasakan dan sekarang kita memasuki era globalisasi dimana serba keterbukaan informasi dan kemudahan akses teknologi. Hal ini menciptakan mobilitas tinggi dan interaksi tanpa batas jarak, waktu maupun negara. Beda zaman, beda pula tantangan yang dihadapi oleh Indonesia. Kalau dulu para pahlawan kita memberantas penjajah dan memperjuangkan kemerdekaan. Kini tantangan yang dihadapi pemuda bervariasi. Mulai dari derasnya arus informasi, daya saing tenaga kerja yang ketat, hingga kemajuan teknologi yang bisa menggantikan manusia.
Inilah yang menjadi tugas kita para pemuda untuk bisa menghadapi tantangan tersebut dengan melanjutkan semangat mimpi para pahlawan dalam memajukan dan menjaga persatuan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar