(Docs.Istimewa) |
Hal tersebut disebabkan oleh, kurangnya
keseimbangan antara kebutuhan dengan pendapatan masyarakat itu sendiri, Yang
dimana garis kemiskinan mencerminkan nilai rupiah pengeluaran minimum yang
diperlukan seseorang untuk memenuhi kebutuhan pokok hidupnya.
Baik kebutuhan makanan maupun Non makanan ,
Garis kemiskinan (GK) Terdiri dari garis kemiskinan makanan (GKM) yang berupa
padi-padian ,umbi-umbian, ikan, daging, telur,sayuran,buah buahan,dan lain
sebagainya.dan garis kemiskinan Non makanan (GKNM) yang berupa perumahan,
sandang, pendidikan, dan kesehatan.
Berdasarkan grafik tersebut yang dilihat
berdasarkan data BPS dapat dipahami bahwasanya kabupaten Aceh Tamiang memiliki
jumlah garis kemiskinan yang lebih besar dibandingkan dengan Aceh Timur.
Menurutnya penyebab tingginya garis
kemiskinan yaitu pendidikan yang terlampau rendah , keterbatasan Sumber Daya
Alam (SDM), terbatasnya lapangan kerja ,terbatasnya modal dan besarnya tanggung
jawab kebutuhan dalam keluarga, dengan hal yang demikian akan menyebabkan garis
kemiskinan akan semakin meningkat dikarenakan tidak ada keseimbangan antara
pengeluaran minimum dan pendapatan yang diperoleh.
Hal ini berdampak dan menjadi masalah pada
masyarakat kecil tentunya , Produk atapun hasil olahan masyarakat miskin rentan
masih belum diolah dengan baik, sehingga (tidak) mempunyai daya jual yang lebih
tinggi, Hasil olahan rakyat, seperti karet masih banyak didominnasi dengan
harga yang tidak optimal.
Dengan hal ini masyarakat akan tetap
mengalami kemiskinan dikarenakan pendapatan yang diperoleh tidak mencukupi
kebutuhan makanan maupun Non makanan.
Adapun solusi atau saran Dalam
menanggulangi garis kemiskinan di Aceh Tamiang yaitu Bappenas akan memperluas
cakupan administrasi kependudukan, terutama cakupan akta lahir. Dikarenakan
Pasalnya masyarakat miskin rentan tidak memiliki akta lahir.
hal ni akan mengakibatkan sulitnya bagi
masyarakat untuk melalukan admisnistrasi ataupun mendapatkan pelayanan
dikarenakan kurang nya data diri yang lengkap.
Selain itu dalam Sistem pelayanan dasar,
baik pendidikan, ataupun kesehatan.
Akan di Tata kelola dengan baik dan juga
akan melakukan pemberdayaan ekonomi dengan memberdayakan rakyat miskin melalui
pemberdayaan sumber daya lokal, dengan hal ini dapat mengurangi tingginya garis
kemiskinanan terkhususnya di Aceh Tamiang.
Berdasarkan perbandingan antara kabupaten
Aceh Tamiang dengan Aceh Timur yang dianalisis dengan variabel ekonomi yaitu
garis Garis kemiskinan dapat disimpulkan bahwasanya pendapatan haruslah
seimbang dengan pengeluaran, baik dari segi makanan maupun Non makanan.
jika dalam hal ini tidak ada keseimbangan,
maka garis kemiskinan terkhususnya di Kabupaten Aceh Tamiang akan terus meningkat
.
Penulis adalah M.Iqbal Adamy, Mahasiswa
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Prodi Perbankan Syariah
Tidak ada komentar:
Komentar baru tidak diizinkan.