Mengaji merujuk pada aktivitas membaca iqra, juz ama, al-qur’an dan membahas kitab – kitab agama islam. Aktivitas ini dalam agama islam termasuk ibadah bagi orang- orang yang melakukannya dan akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Mengaji dalam bahasa arab diartikan dengan tholabul ilmi ( menuntut ilmu ) yang dapat dilakukan kapan dan dimana saja,sedangkan menurut bahasa mengaji diartikan dengan belajar atau mempelajari. Belajar mengaji dimulai dari usia dini,remaja bahkan usia yang sudah tua, namun belajar mengaji ini harus ditanamkan dari usia dini, di karenakan anak usia dini mereka masih sangat bersih, mudah untuk menyerap dan mampu mengingat apa yang telah diajarkan, di bandingkan orang yang usianya sudah tua. belajar mengaji ini suatu kegiatan membaca al-qur’an yang dilakukan seseorang yang berusaha memahami atau mempelajari al- qur’an yang pada mula nya belum tahu sehingga menjadi tahu. Kegiatan mengaji dilakukan oleh seseorang dimulai dari pengenalan huruf hijaiyah, membaca, hingga menulis. Dan bahkan sekarang banyak tempat mengaji yang sudah mulai menerapkan hafalan Al-Quran juz 30 yang dimulai dari surat An-naba’.
Berbicara soal mengaji, setiap orang membutuhkan semangat dan motivasi dalam mengaji. apakah semangat itu ? Semangat adalah sifat yang tidak mengenal putus asa untuk meraih apa yang di inginkan dan tidak mengenal lelah, dengan kata lain semangat juga diartikan dengan keadaan pikiran ketika bathin tergerak untuk melakukan suatu tindakan atau perbuatan.
Begitu juga dalam belajar mengaji, dalam belajar
mengaji setiap anak tidak boleh mengenal putus asa. Setiap anak juga harus
sering-sering diberi motivasi agar anak tersebut tetap semangat dalam belajar
mengaji.
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang
secara sadar ataupun tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan. Dengan begitu
dalam proses belajar, motivasi ini mempunyai peran yang sangat penting untuk
membangkitkan semangat belajar si anak. Begitu juga dalam proses belajar
mengaji, dibutuhkan motivasi agar anak semangat dalam belajar mengaji. Karena semangat dan motivasi
merupakan dua hal yang sangat penting.
“Bisa kita lihat diberbagai lembaga tempat mengaji seperti TPA yang pernah saya kunjungi di desa matang seulimeng di TPA Bunda yang terletak di Jln Prof A Majid Ibrahim lingkungan IV Kecamatan Langsa Barat yang mana usatazahnya bernama fajar indri yani disitu dipanggil dengan sebutan bunda, bunda tersebut mengatakan bahwa belajar mengaji bisa dimana saja termasuk di tpa yang saya buka dirumah saya sendiri, cara saya meningkatkan semangat mengaji mereka yaitu jika mereka telah mampu menyelesaikan bacaan iqra, dari iqra 1 – 6 mereka akan dapat reward atau hadiah yang saya berikan, yang mana hadiah tersebut membuat mereka semangat mengaji dan menjadikan motivasi bagi teman-teman yang lainnya untuk semangat mengaji. Selain mengaji iqra disitu ada juga sebagian anak yang mengaji al-qur’an dan bunda tersebut mengajarkan ilmu tajwid bagi anak-anak yang mengaji al-qur’an.
Jadwal mulai mengaji di tpa bunda ini dimulai pukul
02.30 sampai dengan 16.00.
Sebelum mereka pulang bunda tersebut pun mengajarkan
kepada anak didiknya membacakan nam-nama malaikat, nama-nama nabi, rukun islam,
rukun iman, doa qunut dan hafalan doa dalam shalat dan penutupan pengajian mereka membacakan
berbagai shalwat”. Ujar bunda pimpinan TPA
Dan saya juga mendatangi tempat pengajian yang lain
yang terdapat di gampong matang Seulimeng di lr KB yang mana tempat pengajian
itu bernama gampong qur’an di situ pengajian nya lebih di utamakan untuk
meningkatkan hafalan al-qur’an. Gampong al-quran ini terdapat dua kategori
yaitu kelas balita dan anak sd hingga sma.
Salah satu ustazah yang mengajarkan di kelas
balita”risa” mengatakan bahwa mengajari anak balita memerlukan banyak cara agar
mereka semangat mengaji salahsatunya dengan metode talqin untuk membuat mereka
mudah untuk meningkatkan hafalan.
Metode talqin yaitu diterapkan dengan cara guru
mendiktekan bacaan qur’an lalu murid untuk mengikutinya. Jika bacaan murid
sudah benar, maka diberi tugas menghafal bacaan al-quran nya dan
menyetorkannya. Metode talqin ini di gunakan oleh para usatazah disitu untuk
anak agar mereka mampu menambahkan hafalan mereka. Bagi anak sd hingga sma mereka menggunakan
metode wahdah yaitu membaca satu ayat dengan mengulang bacaan al-Quran sebanyak
sepuluh hingga dua puluh kali.
Pada tempat pengajian ini pada setiap hari kamis
khususnya anak balita mereka mengaji dengan menggunakan media audio visual,
mereka menonton sebuah melalui tv yang di putar oleh para ustazahnya yang mana
tv tersebut berisikan sebuah video hafalan juz 30 yang diputar pada saat
berlangsungnya waktu pengajian. Surat yang di dengarkan kepada anak dimulai dari surat Abasa sampai
Al- Mutaffifin. Pada saat audio visual berlangsung, setiap anak tetap disimak
bacaan iqra’nya satu persatu hingga selesai. Audio visual tersebut akan selalu
diulang hingga selesai waktu pengajian, “Ujar Ustazah Risa salah satu ustazah
digampong quran”.
“Ustazah Risa salah satu ustazah di gampong quran
tersebut juga mengatakan bahwa”, setiap anak jika sudah menyelesaikan hafalan
suratnya akan diberikan hadiah. Hadiah yang diberikan berbeda dengan setiap
surat yang telah dihafal anak. Ini merupakan sebuah kegiatan yang mana akan
mampu membuat anak semangat untuk terus meningkatkan hafalan Al-Quran nya, dan
akan menjadi motivasi bagi anak-anak yang lain agar secepatnya menyeleseaikan
hafalan A-Qurannya. Penghargaan ini khusus diberikan kepada halaqoh balita yang
mana ini merupakan ide dari koordinasi yang terdapat dihalaqoh balita, yang
bertujuan untuk membangkitkan semangat anak dalam mengaji dan meningkatkan
hafalan Al-Quran.
Nampak bahwa walaupun
negara kita sekarang sedang dihadapkan dengan virus corona, banyak sekolah atau
lembaga-lembaga yang anaknya diliburkan demi memutuskan tali penyebaran virus.
Tetapi lembaga non formal seperti TPA atau tempat ngaji yang letaknya didalam
rumah pengurus, banyak juga tidak meliburkan anak-anaknya dan tetap belajar
mengaji seperti biasa. Tampak bahwa walaupun dimasa pandemi seperti sekarang
tidak menghilangkan semangat anak-anak untuk mengaji dan semangat pengajar
untuk tetap mengajar seperti biasa.
Belajar mengaji tidak hanya diperuntukkan untuk
anak-anak, tetapi sangat dianjurkan juga untuk remaja dan para orang tua karena
mencari ilmu tidak mengenal usia, tua ataupun muda. Terlebih lagi mencari ilmu
agama khususnya belajar mengaji, karena fadhilah membaca satu huruf Al-Quran
mendapatkan sepuluh pahala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar