Ilustrasi Google |
Zawiyah News | Serba Serbi - Tahun 2021 merupakan tahun yang
berat bagi seluruh masyarakat dunia, khususnya masyarakat Indonesia. Tahun ini
membuat kita harus mampu bertahan hidup dalam melewati pandemi ini. Segala
aktivitas dibatasi oleh pemerintah, akan tetapi masyarakat tetap harus memenuhi
kebutuhannya. Hal ini turut
mempengaruhi pola belanja masyarakat
yang beralih dari yang biasanya belanja secara langsung (offline) menjadi belanja tidak langsung
(online). Bahkan menurut data Analytic
Data Advertising (ADA), per Maret 2020 terdapat kenaikan drastis pada aktivitas
belanja online. Sejalan dengan pernyataan Kementerian Komunikasi dan
Informatika (Kemenkominfo) mencatat aktivitas belanja online meningkat sampai 40 persen selama pandemic
covid -19. Hal tersebut disampaikan Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika
(PPI) Kemenkominfo Ahmad M Ramli dalam rapat bersama Panja Pemulihan Pariwisata
di Komisi X DPR,
Melansir data dari Indonesian E-commerce Association
(idEA) dan We Are Social menunjukkan, ditunjukkan kalau belanja daring di
Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 25% hingga 30%. “Ini seiring dengan
kebijakan pemerintah untuk tetap di rumah, menjaga jarak juga. Jadi, masyarakat
belanja secara online. Naik hingga 30%,” ujar Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus
Abadi,
Manfaat yang di tawarkan belanja online sangat banyak,,
diantaranya : hemat waktu, transaksi pembayaran mudah dan cepat, harga yang di
tawarkan lebih murah, bahkan beberapa e-commerce memberikan pelayanan gratis
ongkos kirim. Oleh karena itu, banyak masyarakat yang di PHK kini membuka usaha
secara online agar tetap mampu memenuhi kebutuhannya. banyak startup yang
bekerja di bidang e-commerce belanja online yang menyediakan berbagai diskon
belanja online, ini pun menjadi salah satu keunggulan belanja online! Mulai dari cashback belanja,
promo khusus belanja online, sampai promo gratis ongkos kirim bisa kamu
dapatkan bila berbelanja secara online.
Tentunya juga dengan bantuan e-commerce akan membantu melancarkan usaha online ini. Cukup dengan memasukkan barang yang ingin ditawarkan
kedalam platform tersebut, maka
secara otomatis barangnya akan terpublish kepada masyarakat dengan sendirinya.
Sehingga dengan adanya usaha online
ini semua masyarakat diberi kesempatan untuk memulai usaha dengan modal yang
tidak terlalu besar dan hemat biaya sewa toko atau outlet.
Belanja online
dimasa pandemi juga sangat membantu ibu-ibu rumah tangga yang harus berbelanja
bahan pokok tetapi dibatasi untuk keluar rumah dan menghindari kerumunan.
Bahan-bahan pokok tersebut dapat dibeli di platform
digital., tak perlu ribet mencari parkir di mal, menghadapi macetnya
jalanan, ataupun panas-panasan menaiki kendaraan umum. Keuntungan belanja online selanjutnya adalah sangat praktis
sehingga kamu bisa melakukannya dimana saja dan kapan saja. Baik itu di rumah,
kantor, maupun di perjalanan menuju atau pulang kantor. Pagi, siang, ataupun
malam, toko online akan selalu buka dan kamu bisa melihat produk-produk yang
tersedia di dalamnya.
Saya melakukan observasi kepada beberapa orang,
diantaranya Nadya (26 tahun) “Takut juga sih kalo keluar rumah, soalnyakan
punya bayi, saya meminimalisir keluar dari rumah. Benar-benar mengurangi kontak
dengan orang lain. Karenakan kita enggak tahu orang lain dari mana aja,
sakit apa dan siapa aja yang mereka temuin. Gitu sih,” ujarnya melalui video
call, Minggu (3/4).
Silmi afika (35) seorang pegawai perusahaan swasta kini
lebih rajin memasak di rumahnya di daerah sunggal, Medan. Aktivitas meracik
makanan itu rutin ia lakukan semenjak kantor
tempat ia bekerja menerapkan kebijakan Work From Home (WFH).
Ia pun rutin berbelanja bahan makanan seperti daging, buah-buahan, dan sayuran
dan kebutuhan pangan bahkan obat-obatan melalui platform digital.
Silmi memang terbiasa berbelanja secara online. Sebelum pandemi Covid-19, ia
kerap membeli produk rumah tangga seperti wajan, panci dan lainnya secara online di
platform e-commerce. Kini, ia sering juga memesan makanan dari
restoran melalui aplikasi pesan antar makanan yang menawarkan banyak promo
sehingga semakin membuatnya gencar memesan makanan di aplikasi pesan antar
makanan tersebut.
Menurutnya, ongkos kirim belanja daring relatif sama
dengan biaya transportasi ke pasar tradisional maupun supermarket dan
menghabiskan waktu untuk mengantre, dia lebih memilih menunggu barang pesanan
dirumahnya. Ketika barangnya sudah sampai, dia keluar rumah mengambil
pesanannya seraya memakai masker dan langsung mencuci tangan setelah
menerimanya. Kita juga dapat berbelanja di pasar tradisional menggunkan jasa
yang disediakan di aplikasi transportasi online
tanpa harus pergi ke pasar tradisional.
Berdasarkan pemaparan narasumber diatas, banyak sekali
manfaat yang dapat kita rasakan dalam berbelanja online dimasa pandemi ini, terutama bagi kalangan ibu-ibu yang diharuskan
untuk keluar rumah berbelanja dalam memenuhi kebutuhan pangan. Dengan adanya e commerce dan aplikasi transportasi online tersebut memudahkan mereka
dalam memenuhi kebutuhan hariannya dan menghindari kerumunan serta kontak fisik
sesuai yang di anjurkan pemerintah.
Namun masih ada beberapa kekurangan yang dimiliki dari
kegiatan jual beli online ini, yaitu pembeli
tidak dapat melihat barang langsung barang yang akan dibeli, sehingga
terkadang masih ada beberapa ketidaksesuaian antara deskripsi barang dengan
barang yang diterima, kerusakan dan kesalahan model barang yang nantinya
dikirim kepada konsumen. Ada beberapa e commerce yang mau menukar kembali
apabila kecacatan dalam barang yang diterima konsumen dan ada yang tidak mau menerima
apabila konsumen melakukan komplain, sehingga resiko di tanggung sepenuhnya
oleh konsumen.
Waktu pengiriman menjadi musuh
utama para pelanggan toko online.
Kadang kita tidak bisa mengandalkan kurir atau ekspedisi karena tak hanya kita
yang menggunakan jasa pengiriman tersebut. Akan ada berbagai resiko seperti
paket tertahan, paket yang terlambat datang, sampai dengan salah kirim paket.
Tidak sedikit korban penipuan belanja online yang
mengatasnamakan brand-brand tertentu atau toko online yang menjanjikan barang akan segera dikirim setelah
transaksi dilakukan. bahkan, ada juga pembeli yang berniat untuk menipu pemilik
toko online dengan cara mengirimkan
bukti transfer palsu.
Oleh karena itu, konsumen harus smart dalam memilih outlet atau toko yang menjual barang yang ingin
dibeli, agar tidak terjadi kerugian,ketidakpuasan dan penipuan dalam melakukan belanja online. Mudah-mudahan dapat menjadi
menjadi lebih bijak dalam berbelanja dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan
dalam berbelanja online.
Penulis adalah Aida Shafira, Mahasiswi Prodi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Langsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar