Foto Kripik Singkong (Docs. Istimewa) |
Penulis : Yuliana Puspita sari
Zawiyah News | Serba-Serbi - Singkong atau yang sering disebut dengan ubi
merupakan salah satu jenis tanaman umbi-umbian yang pertama kali dikenal dan
dikembangkan di Brazil dan Paraguay didaerah Amerika Selatan. Di Indonesia
singkong pertama kali diperkenalkan oleh bangsa portugis yang membawa tanaman
tersebut dari Brazil pada abad ke 16, namun baru ditanam dan dibudayakan secara
komersial pada tahun 1810.
Saat ini, singkong merupakan salah satu
makanan alternatif yang sering dikonsumsi masyarakat luas sebagai sumber
karbohidrat pengganti beras. Hal ini dikarenakan di Indonesia, produksi
singkong mencapai kurang lebih 20 juta ton per hari, singkong juga merupakan
penghasil terbesar petani setelah padi.
Kota Langsa merupakan salah satu Kota di Aceh yang memiliki banyak
UMKM keripik singkong. Salah satu pemilik UMKM keripik singkong tepatnya di
Gampong Karang Anyer Kota Langsa yaitu Ibu Rosmini menyatakan bahwa penjualan
keripik singkong yang selama ini digelutinya sangat membantu perekonomian
keluargaya terlebih dimasa pandemi covid-19 saat ini, pendapatan yang diperoleh
dari UMKM keripik singkong ini mampu mencukupi kebutuhan keluarga Ibu Rosmini
sehari-hari.
Awalnya Ibu Rosmini memulai usaha keripik singkong dikarenakan Ia
memiliki kebun yang berisikan banyak tanaman singkong atau biasa disebut ubi
kayu. Karena penjualan singkong atau ubi kayu dipasaran harganya sangatlah
murah dan tidak mencukupi kebutuhan keluarga Ibu Rosmini, maka Ibu Rosmini
memikirkan cara agar dapat mengolah singkong menjadi suatu makanan yang disukai
banyak orang. Kemudian Ibu Rosmini mencoba membuat singkong menjadi keripik
yang dibumbui dengan berbagai macam rasa seperti balado dan juga jagung manis.
Setelah itu Ibu Rosmini membagikan hasil buatan keripik singkongnya kepada
tetangga disekitar rumahnya. Ternyata tanggapan dari tetangga Ibu Rosmini
sangat menyukai keripik singkong buatan Ibu Rosmini sehingga meminta Ibu
Rosmini untuk menjualnya. Dari situlah awal mula Ibu Rosmini memproduksi
keripik singkongnya dan hingga kini sudah cukup laris di Kota Langsa.
Keripik singkong Ibu Rosmini dijual dengan harga Rp.5.000 untuk
kemasan sedang dan Rp.10.000 untuk kemasan yang lebih besar. Meskipun saat ini
sudah banyak penjual keripik singkong lainnya, namun pelanggan setia keripik
Ibu Rosmini tetap diminati. Namun pada masa pandemi covid-19 saat ini penjualan
keripik singkong ikut terdampak, sehingga omset penjualanpun menurun. Oleh
karena itu Ibu Rosmini mencoba menjual keripik singkong miliknya melalui media
online yaitu dengan membuat promosi-promosi di akun media sosialnya dan
hasilnya Alhamdulilah kini mampu menutupi kebutuhan sehari-hari.
Masa pandemi covid-19 yang sudah lebih dari satu tahun kita rasakan saat ini tidak boleh menghalangi kita untuk mampu berkarya dan berinovasi. Sebagaimana yang kita ketahui hampir seluruh sektor perekonomian mengalami dampak penurunan omset penjualan selama masa pandemi. Oleh sebab itu kita selaku generasi muda agar dapat menemukan inovasi-inovasi baru dalam berdagang, sehingga tetap memiliki pendapatan yang stabil. Sebagaimana yang dilakukan Ibu Rosmini yang melakukan promosi di media sosial untuk memasarkan keripik singkongnya, sehingga kini penjualan keripik singkongnya sudah meluas ke luar daerah Kota Langsa, seperti di Kota Kualasimpang, Perlak, Idi dan lain-lain.
Pak Geuchik Gampong Karang Anyer Kota Langsa juga mengutarakan bahwa UMKM keripik singkong di Gampong Karang Anyer memang cukup menjanjikan. Karena singkong yang mudah ditanam dan harga yang murah maka membuat persediaan singkong sangat banyak dan dapat diolah berbagai macam jenis makanan. Pak Geuchik Gampong Karang Anyer juga mengharapkan agar masyarakat Gampong Karang Anyer dapat berinovasi untuk jenis-jenis makanan lainnya yang terbuat dari singkong agar UMKM di Gampong Anyer semakin maju dan dapat menambah banyak pekerja. Sehingga perekonomian masyarakat khususnya Gampong Karang Anyer dapat menjadi lebih baik.
Kuliner merupakan bisnis yang sangat diperioritaskan untuk
dikembangkan pada masa pandemi saat ini, karena bisnis kuliner diprediksi akan
tetap stabil meskipun di masa pandemi. Oleh sebab itu, sudah saatnya generasi
muda untuk membuat inovasi-inovasi baru dalam membentuk atau mengembangkan
UMKM, karena negara yang maju adalah negara yang banyak memilki
usahawan-usahawan handal dan terpercaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar